Proses terbentuknya agama Hindu merupakan akulturasi budaya antara budaya
bangsa Arya dan bangsa Dravida pada tahun 1500 smdidaerah hulu Sugai
Sindu, Punjab, lembah Sungai Gangga dan Sungai Yamuna India. Sejak awal
bangsa Dravida telah mempunyai peradaban y ang cukup tinggi yang dikenal
dengan peradaban Mohenjadaro dan Harapa
Adapun bangsa Arya yang berasal dari daratan Asia pusat dan laut Kaspia
yang merupakan keturunan bangsa Indo-Jerman dengan memiliki budaya yang
khas yaitu bangsa pengembara.
Bertemunya dua budaya atau proses akulturasi ini terjadi sejak 1000 tahun
sebelum masehi akhirnya memberi landasan yang kuat bagi terbentuknya
agama baru yang bernama agama Hindhu
Tiga dewa yang dikenal sebagai TRI MURTI :
- Dewa Brahma adalah merupakan dewa yang dianggap sebagai pencipta alam semesta
- Dewa Wisnu merupakan dewa yang dianggap sebagai pemelihara dan pelindung alam semesta beserta isinya
- Dewa Syiwa merupakan dewa yang dianggap sebagai pembinasa atau
Kitab suci agama Hindu adalah Weda ( pengetahuan tertinggi). Weda
- dibedakan menjadi 4 himpunan sebagai berikut :Rigweda, berisi syair-syair pujian terhadap para dewa
- Samaweda, berisi syair-syair dari rigweda yang bisa dinyanyikan
- Yayurweda, berisi doa-doa pengantar sesaji
- Arthaweda, berisi mantra-mantra dan jampi-jampi untuk sihir dan ilmu gaib
berdasar pada keturunan. Kasta terdiri 4 tingkatan (catur warna) diantaranya :
1) Kasta Brahmana terdiri dari para pendeta
2) Kasta Ksatriya terdiri dari keluarga raja dan para bangsawan
3) Kasta Waisya terdiri dari pedagang dan buruh menengah
4) Kasta Sudra terdiri dari para petani, buruh kecil, budak dan nelayan
Selain 4 kasta itu terdapat golongan Candala / Paria yaitu orang-orang yang
berada diluar kasta (orang yang dikeluarkan dari kastanya karena melanggar
aturan) seperti pengemis, gelandangan.
Inti ajaran Hindu adalah kehidupan seseorang ditentukan oleh perbuatan /
karma terkait dengan hukum karma adalah samsara yang berarti reinkarnasi /
kelahiran kembali